Pages

Rabu, 07 Mei 2014

Matematika - Limit Fungsi


Geometri Ruang (Dimensi 3)
Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

 
Kubus Tabung
rusuk kubus = a
volume = a³ panjang diagonal bidang = aÖ2
luas = 6a² panjang diagonal ruang = aÖ3
r = jari-jari
t = tinggi
volume = p r² t luas = 2prt
Prisma Kerucut
LA = luas alas
t = tinggi
volume = LA.t
r = jari-jari
t= tinggi
g = garis pelukis
volume = 1/3 pr²t luas = prs
Limas Bola
LA = luas alas
t = tinggi
volume = 1/3 LA t
r =jari-jari
volume = 4/3 pr³
luas = 4pr²
BIDANG EMPAT TEGAK
Bidang empat tegak adalah bidang empat yang salah satu rusuknya tegak lurus pada bidang alas atau proyeksi titik puncaknya tepat pada salah satu titik sudut bidang alas..
BIDANG EMPAT BERATURAN
• Bidang yang batasnya terdiri dari dari empat buah segitiga sama sisi yang kongruen
• Titik sudutnya merupakan pertemuan dari tiga buah bidang batas dan tiga buah rusuk
• Karena masing-masing bidang batas merupakan segitiga sama sisi yang kongruen, maka titik berat masing- masing bidang batas tepat berimpit dengan titik tingginya. Sehingga titik berat bidang empat beraturan juga tepat berimpit dengan titik tingginya.
AM = 2/3 AD
BM = 2/3 BE
CM = 2/3 CF

BIDANG EMPAT SIKUSIKU
Bidang empat sikusikuadalahbidangempatdengan ketiga buah rusuknya bertemu pada satu titik yang saling tegak lurus sesamanya.
Limas Segi Empat Beraturan
• Bujur sangkar ABCD (segi-empat beraturan) merupakan bidang alas limas. Titik O adalah titik pusat
bidang alas.
• Titik T merupakan titik puncak limas
• Segitiga TAB, TBC, TCD, TAD merupakan bidang sisi tegak
• Garis TA, TB, TC, TD merupakan rusuk-rusuk tegak
• Garis AB, BC, CD, DA, merupakan rusuk-rusuk alas
• TO tegak lurus bidang alas (ABCD)
• Titik O merupakan proyeksi titik T pada bidang alas ABCD (O pusat
bidang alas). TO merupakan tinggi limas.
Proyeksi
PROYEKSI TITIK PADA GARIS
Proyeksi sebuah titik P pada sebuah garis g dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari titik
P terhadap garis g. Perpotongan garis tegak lurus dari titik P dengan dengan garis g yaitu titik P' ,
disebut proyeksi titik P pada garis g.
P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan
g = garis yang menerima proyeksi (garis
proyeksi) dan PP' g
PROYEKSI TITIK PADA BIDANG
Proyeksi sebuah titik P pada bidang V dapat diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari P ke
bidang V. Perpotongan garis lurus dari P dengan bidang V, yaitu titik P' disebut sebagai proyeksi titik P
pada bidang V.
P = titik yang diproyeksikan (proyektum)
P' = titik hasil proyeksi
PP' = garis yang memproyeksikan (proyektor)
V = bidang yang menerima proyeksi (bidang
proyeksikan) dan PP' V)
PROYEKSI GARIS PADA BIDANG
Proyeksi sebuah garis g pada bidang V dapat diperoleh dengan membuat proyeksi titik-titik yang
terletak pada garis g ke bidang V. Selanjutnya titik-titik proyeksi ini kita hubungkan, maka diperoleh
proyeksi dari garis g, yaitu g'

Garis g = garis yang diproyeksikan
(proyektum)
Bidang v = bidang yang menerima
proyeksi (bidang proyeksi)
AA', BB', CC' = garis yang memproyeksikan
(proyektor)
Garis g' = proyeksi garis g pada bidang V
Bidang yang dibentuk oleh garis-garis proyektor yaitu
bidang a disebut bidang proyektor.
GARIS TEGAK LURUS PADA SEBUAH BIDANG
• Sebuah garis tegak lurus bidang, jika garis tersebut tegak lurus dua
garis yang berpotongan pada bidang tersebut.
• Garis g tegak lurus bidang V, berarti garis g tegak lurus pada setiap
garis yang terletak pada bidang V.
FAKTA - FAKTA
1. Jika garis a tegak lurus pada garis g dan h yang berpotongan maka garis a tegak lurus pada
bidang yang melalui kedua garis g dan h itu.
2. Jika dari sebuah titik P yang terletak pada garis g dibuat garis-garis k, l, m,...... yang masingmasing
tegak lurus pada garis g maka garis k, l, m,.... terletak pada sebuah bidang datar yang
tegak lurus pada garis g.
3. Jika salah satu dari dua garis (g atau h) yang sejajar, berdiri tegak lurus pada bidang a, maka
garis yang lain (g tau h) akan tegak lurus pada bidang a
4. Jika garis g dan h masing-masing tegak lurus pada bidang a, maka garis g dan h itu adalah
sejajar.
5. Melalui sebuah titik P yang terletak pada garis g hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak
lurus pada garis g.
6. Melalui sebuah titik P diluar garis g, hanya dapat dibuat sebuah bidang a yang tegak lurus pada
garis g.
7. Melalui sebuah titik P pada sebuah bidang a, hanya dapat ditarik sebuah garis g yang tegak lurus
pada bidang a
Garis Terletak Pada Bidang
Garis dengan bidang mempunyai dua titik persekutuan
Garis menembus bidang
Garis dengan bidang mempunyai satu titik persekutuan
Garis sejajar bidang
Garis dan bidang tidak mempunyai titik persekutuan
Jarak
Titik ke Garis
Panjang garis tegak lurus dari titik ke garis tersebut
Titik ke Bidang
Panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang tersebut
Sudut
Antara Dua Garis Yang Bersilangan Antara Dua Bidang

Sudut antara garis m dan n yang bersilangan adalah
sudut yang dibentuk antara garis m' dan n' yang
ditarik melalui sebuah titik p di dalam ruang, searah
dan sejajar dengan m dan n.
Sudut antara dua garis yang terletak pada
masing-masing bidang tersebut. Dimana garisgaris
ini tegak lurus pada garis potong dua
bidang (garis tumpuan) itu; dan berpotongan di
garis potong kedua bidang.
Antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis tersebut dengan proyeksinya pada
bidang itu.
Rumus-Rumus Yang Sering Digunakan
Segitiga Siku-Siku Segitiga Sembarang

Dalil Phitagoras
c² = a² + b²
sin a = a/c
cos a = b/c
tg a = a/b
luas = 1/2 ab
Dalil Cos
c² = a² + b² - 2ab cos
luas = 1/2 a.b sin
rumus perbandingan perbandingan luas
BC : DE = AB : AD = AC : AE
(AB)(CE) = (BC)(AD)
Luas Bidang Dihitung Dari Diagonalnya
Layang-Layang :
Dua Segitiga Sama Kami, Alasnya
Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2
Persegi
(Bujur Sangkar)
Luas = d2/2
Belah Ketupat :
Dua Segitiga Sama Kaki Yang
Sama, Alasnya Berimpit
Luas = (d1 . d2) / 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar