Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer).
Dalam
buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of
New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada
dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian
dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik
lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera
obscura.
Kamera
mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar
(potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera
Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya,
pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce
(1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya,
melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph)
di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang
agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara
permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura
berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang
akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan
itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Merasa
kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga
pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya
berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka
pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan
zaman.”
Sayang,
sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada
tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang
berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran
plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu
setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut
daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur
dan asir suling.
Foto
pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre
merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang
pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.
Tahun
1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar
ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau
memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini
menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons
digunakan ketika memprosesnya.
Kamera
Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika.
Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward
Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E.
Edgerton pada tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life.
Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut
di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
Tahun
1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens
Reflex (SLR), dan pada
tahun
yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi
dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan
kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu
menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan
teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar
tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera
digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam
ukuran sebesar koran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar